Judul : Pentaloka Pengembangan Kepariwisataan Kabupaten Tasikmalaya
link : Pentaloka Pengembangan Kepariwisataan Kabupaten Tasikmalaya
Pentaloka Pengembangan Kepariwisataan Kabupaten Tasikmalaya
Kab.Tasik, LINTASPENA.Com
Sektor pariwisata di Kabupaten Tasikmalaya saat ini berkembang belum cukup baik, perlu pembenahan dengan melibatkan berbagai pihak bahkan lintas sektoral agar dapat menjadi andalan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tasikmalaya. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupeten Tasikmalaya Drs. H. Asep Saeful Bahri, M.Si saat membacakan sambutan Bupati Tasikmalalaya Uu Ruzhanul Ulum pada acara Pentaloka (Seminar) Pengembangan Kepariwisataan Kabupaten Tasikmalaya di Hotel Dewi Asri, Singaparna, Rabu (17/5/17). “Walau begitu, tapi saya optimis sektor pariwisata akan berkembang dengan baik di massa yang akan datang jika ada sinergitas perencanaan pembangunan sektor kepariwisataan dengan tetap menjaga nilai-nilai luhur sesuai dengan misi Kabupaten Tasikmalaya di mana pariwisata diharapkan menjadi sektor yamg mampu membawa angin segar dalam pengembangan perekonomian di Kabupaten Tasikmalaya, “ imbuh Bupati.
Seminar dengan tema : “Sinergitas Perencanaan dan Pengembanagan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Menunjang Paket Wisata Jawa Barat” dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari unsur SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, akademisi, budayawan, pemuda, jasa usaha wisata,perbankan, dan Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Tasikmalaya.
Dikatakan Asep, tema yang diambil dalam seminar relevan dengan pertumbuhan dan dinamika sektor pariwisata saat ini. Pengembangan wisata berdampak pada perekonomian daerah dan sekaligus mendongkrak perekonomian masyarakat jika mampu mendatangkan para wisatawan. “Penerimaan daerah dapat diserap dari wisatawan ketika mereka membelanjakan uangnya di wilayah Kabupaten Tasikmalya. Belanja wisata inilah yang akan menjadi penjualan produk pariwisata. Untuk mencapai semua itu perlu peran aktif dari pemerintah, sektor swasta dan seluruh lapisan masyarakat, ‘tutur Bupati.
Bupati menambahkan, seminar diharapkan dapat memeberikan solusi dan nilai tambah, sehingga mampu mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya menjadi target kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Jawa Barat baik wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga dapat membantu mewujudkan target Pemerintah Pusat yaitu menjadikan Indonesia dikunjungi 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2019.
Menurut Bupati, tahun ini Kabupaten Tasikmalaya akan terus berupaya mempromosikan wisata melalui berbagia media yang ada antara lain dengan melaunching website resmi Dinas Pariwisata Kabuapten Tasikmalaya. “Upaya promosi terus kami lakukan agar wisatawan mau berkunjung ke Kabupaten Tasikmalaya, dan mudah-mudahan dapat menarik investor yang akan menanamkan modalnya pada bidang pariwisata di Kabupaten Tasikmalaya, terutama di destinasi wisata yang menjadi prioritas yaitu Galunggung, Karangtawulan, Pamijahan, Kampung Naga, “kata Bupati.
Menurut Kabid Destinasi Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Ani Asmarini, M.Hum., yang menjadi salah satu pembicara pada acara seminar tersebut, sosialisasi kawasan wisata perlu didukung dengan informasi yang lengkap agar memudahkan wisatawan yang berkunjung. Disamping itu perlu dukungan infrastruktur dengan dukungan dinas lain, seperti layaknya akses jalan ke tempat wisata. “Dinas pariwisata berperan untuk membuat starategi, sementara dinas lain melakukan dukungan untuk menciptakan sinergi dalam mewujudkan pembangunan sektor pariwisata, “jelas Ani..
Ani menambahkan, keberhasilan pariwisata perlu dukungan dari semua pihak agar cepat berhasil. Masyarakat harus mempunyai sikap sadar wisata di mana masyarakat harus siap menerima para wisatwan dengan menjadi tuan rumah yang baik dengan melakukan tindakan menjaga ketertiban dan kebersihan.”Mentalitas kita harus diperbaiki, wisatawan akan enggan datang jika tidak tertib dan bersih, tegas Ani.
Agar pembangunan sektor pariwisata cepat terwujud, Ani mengimbau agar Kabupaten Tasikmalaya segera membuat Perda Ripparda (Peraturan Daerah Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah). “saya optimis jika Perda Ripparda sudah ada, keberpihakan anggaran untuk sektor pariwisata akan lebih besar dan terfokus, “ ujar Ani.
Rahmat, salah satu peserta seminar yang juga Ketua Kompepar (kelompok penggerak pariwisata) Kecamatan Cipatujah, mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memperhatikan pembangunan Pariwisata di Kecamatan Cipatujah.“Kami menunggu keberpihakan kebijakan di bidang pariwisata dari Pemkab Tasikmalaya ke Cipatujah. Daerah kami kaya akan objek wisata yang belum tergali. Kami tidak ingin Cipatujah tidak hanya dipakai tempat untuk numpang lewat sebelum ke Pangandaran, harap Rahmat.
Seminar Pengembangan Kepariwisataan Kabupaten Tasikmalaya diselenggarakan dengan maksud untuk mengintegrasikan pengembangan pariwisata secara lintas sektoral secara terpadu dan berkelanjutan, mendorong peluang investasi pariwisata, terbentuknya kesepahaman antara masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah untuk pengembangan pariwisata, dan tersdianya anggaran untuk pengembangan sektor pariwisata. Pada hari kedua acara tersebut, seluruh peserta melakukan observasi lapangan ke lokasi wisata Kawah Putih Kabupaten Bandung.(***)
Demikianlah Artikel Pentaloka Pengembangan Kepariwisataan Kabupaten Tasikmalaya
Sekianlah artikel Pentaloka Pengembangan Kepariwisataan Kabupaten Tasikmalaya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pentaloka Pengembangan Kepariwisataan Kabupaten Tasikmalaya dengan alamat link https://datakerjapns.blogspot.com/2017/05/pentaloka-pengembangan-kepariwisataan.html
