Judul : Mengenali Prilaku Kekerasan Pada Anak Usia Dini
link : Mengenali Prilaku Kekerasan Pada Anak Usia Dini
Mengenali Prilaku Kekerasan Pada Anak Usia Dini
Mungkin sudah berbagai cara kita lakukan untuk dapat mendidik anak dengan cara yang menurut kita benar. tetapi ternyata sering terjadi kesalahan atau keliru dalam mendidik anak. Apa lagi saat ini anak cenderung mengikuti gaya idolanya daripada nasehat orang tuanya
Untuk meminimalisir kesalahan kita dalam memberikan pendidikan yang benar kepada anak, alangkah baiknya kita mengenali karakter anak. antara lain melihat prilaku kekerasan yang dilakukan anak.
Berikut 5 hal yang harus diperhatikan untuk dapat mengenali prilaku pad anak.
1. Pertimbangan usia anak
Pertimbangkan usia anak Anda. Anak yang lebih kecil, umumnya usia dua sampai empat tahun, mungkin kesulitan mengekspresikan pikiran dan perasaannya karena kemampuan berkomunikasi yang belum berkembang sepenuhnya. Ketidakmampuan berkomunikasi ini dapat membuat anak menimbulkan perilaku kekerasan sebagai cara untuk mengekspresikan diri.
Perilaku agresif ini kemungkinan akan berkurang seiring pertumbuhan dan saat anak sudah mempelajari cara mengekspresikan diri tanpa menggunakan kekerasan.
2. Pertimbangan jenis kelamin
Sadari bahwa anak laki-laki cenderung lebih agresif daripada anak perempuan, walaupun anak perempuan juga sangat mampu melakukan kekerasan. Anak perempuan cenderung memiliki kendali lebih atas kemarahan mereka, sementara anak laki-laki mengekspresikan diri secara fisik dengan meninju atau bertengkar. Akan tetapi, agresi verbal lebih umum pada anak perempuan.
Agresi verbal ini antara lain memberi julukan menghina, mengejek, atau bergosip, dan juga isyarat nonverbal seperti memutar mata atau mengabaikan seseorang.
Pahami temperamen yang berbeda. Cara setiap anak menghadapi emosi berbeda-beda; hasilnya mereka akan menunjukkan reaksi berbeda pada rangsangan yang sama. Temperamen anak umumnya diklasifikasikan “mudah” atau “sulit”.
Anak-anak dengan temperamen “mudah” cenderung menunjukkan emosi positif dan umumnya dapat beradaptasi dalam berbagai situasi.
Anak-anak dengan temperamen “sulit” cenderung menunjukkan emosi negatif dan tidak beradaptasi dengan baik pada situasi baru.
Ketahui bahwa dinamika keluarga memiliki peran dalam agresi. Sering kali, cara anak menghadapi satu situasi tergantung pada caranya melihat keluarganya menyelesaikan konflik yang serupa. Karena itu, penting untuk mempertimbangkan perilaku Anda sendiri saat mencoba memahami perilaku agresif anak.
4. Pertimbangan Cara
mendisiplinkan anak
Sadari bahwa cara Anda mendisiplinkan anak dapat memengaruhi kecenderungannya pada kekerasan. Bentuk disiplin yang berbeda memiliki efek yang berbeda pada anak karena anak cenderung meniru orang tua atau pengasuhnya. Jika anak terekspos pada bentuk disiplin agresif, walaupun ringan, dia sendiri mungkin akan mengembangkan perilaku agresif tersebut.
Ketahui bahwa beberapa kondisi fisik atau neurologis dapat menyebabkan perilaku agresif. Ada beberapa masalah dan kondisi kesehatan yang dapat memengaruhi anak dan membuat dia menunjukkan perilaku agresif.
Contoh, anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) mungkin menunjukkan perilaku kasar dan agresif.
5. Perhatikan pola tidur anak
Perhatikan pola tidur anak Anda. Anak yang tidak tidur cukup, atau sulit tidur di malam hari, mungkin memiliki perilaku yang lebih agresif. Ini karena dia sangat kelelahan, sehingga lebih rewel dan rawan mengamuk.
Berikut beberapa hal yang dapat kita lakuakn untuk dapat mengenali prilaku kekerasan pada anak.
Semoga bermanfaat
sumber > Wiki How
Demikianlah Artikel Mengenali Prilaku Kekerasan Pada Anak Usia Dini
Sekianlah artikel Mengenali Prilaku Kekerasan Pada Anak Usia Dini kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Mengenali Prilaku Kekerasan Pada Anak Usia Dini dengan alamat link https://datakerjapns.blogspot.com/2017/06/mengenali-prilaku-kekerasan-pada-anak.html